Senin, 09 Desember 2013

HACKER DAN CRACKER


Istilah “Hacking” dan “cracking” mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pengguna internet. Tidak sedikit orang yang sering kali menyalahgunakan fungsi dari hacking dan cracking tersebut. Bahkan hanya untuk mendapatkan kepuasan, mereka tidak ragu-ragu untuk mengganti informasi pada web/blog yang telah berhasil mereka bobol. Sebut saja contohnya pada pemilu 2004 lalu, tepatnya hari Sabtu 17 April, salah seorang konsultan Teknologi Informasi (TI) di salah satu perusahaan swasta di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama yang "unik", seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya. Kemudian dia tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004. * nah loh, apa hukumannya yaa..???? *


Sebaliknya, banyak juga orang yang memanfaatkan kepiawaiannya tersebut untuk memudahkan masyarakat agar tidak “gaptek” alias gagap teknologi. Contohnya, mengubah suatu program/aplikasi berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia agar bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, atau memberitahu admin suatu web/blog bahwa ada suatu celah security system yang memungkinkan orang lain untuk membobol web/blog tersebut dan tentu saja memberikan solusinya. * yang ini baru kerennn..!! metal poko na mah \m/ *

Di Indonesia, menurut Yogyafree White Hacker Community terdapat komunitas- komunitas Hacker, diantaranya yaitu :

White hacker atau White Hacker Community, adalah Personal atau sekelompok orang atau komunitas yang mengunakan hacking untuk kepentingan dan bertujuan yang positif serta untuk mencari celah keamanan suatu sistem maupun suatu software serta memperbaiki celah keamanan yang ditemukan tersebut (atau menginformasikan celah keamanan yang ditemukan kepada pemilik system tersebut). Berani menampakkan dirinya secara terang-terangan, ada struktur organisasi yang jelas dan tanggung jawab ada pada masing2 personal pelakunya maupun pada organisasi serta mau berbagi ilmu / sharing pengalaman dengan public.
Black Hacker atau Black Hacker Community, adalah Personal atau sekelompok orang atau komunitas yang mengunakan hacking untuk kepentingan pribadi dan bertujuan merusak, mencuri data atau informasi, mengunakan Carding untuk keuntungan pribadi, serta merugikan orang lain, tidak berani menampakkan dirinya secara terang-terangan dan tanggung jawab ada pada masing-masing personal pelakunya. Serta lebih menyukai gaya hidup individual dari pada bermasyarakat.
Blue Hat Adalah Personal atau sekelompok orang / komunitas yang mengunakan hacking sebagai security advisor…
Berikut adalah arti dari istilah Hacker dan Cracker :

Hacker adalah sebutan bagi mereka yang memberikan efek yang bermanfaat kepada jejaring internet, membuat program dan membagikannya kepada orang-orang di internet, memberitahu celah security system yang bisa dibobol oleh orang lain kepada admin suatu web/blog. Dalam hal ini Hacker bersifat membangun.
Cracker adalah sebutan bagi mereka yang memberikan efek yang sama merugikan kepada jejaring internet, hanya memikirkan keuntungan sendiri, mencari kepuasan karena merasa tertantang, merusak web/blog orang lain, mencuri data, yang lebih parah lagi membobol rekening orang lain. Dalam hal ini Cracker bersifat merusak.Tingkatan Hacker

Elite, Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar – dalam, sanggup mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrograman setiap harinya, effisien dan trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai “suhu”.


Semi Elite, Ciri-ciri : lebih muda dari golongan Elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.


Developed Kiddie, Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking dan caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil dan memproklamirkan kemenangannya ke yang lain, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.


Script Kiddie, Ciri-ciri : seperti Developed Kiddie dan juga seperti Lamer, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.


Lamer, Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai “wanna-be” Hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software pirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke dan DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai Elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level Developed Kiddie atau Script Kiddie saja.
* Wahh,,,, Pengennya sih jadi Elite... hahaha, tp apa daya skill-pun tak ada.. *

Nih dia kode etik Hacker sejati :

Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.
Semua informasi haruslah FREE.
Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.
Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.
Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.
Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.
Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer. Cracker tidak memiliki kode etik apapun


http://www.yogyafree.net


CARA BACKUP DATA BLOGSPOT

LAYOUT
Untuk membackup layout blog, caranya cukup mudah.

- Pastikan anda sudah log-in ke akun blog anda. Bukan ke akun Paypal :-)
- Lalu masuk ke Dashboard. Jika anda memiliki lebih dari satu blog dalam satu akun, pilih tab Layout dari akun yang akan di-backup.
- Pilih sub tab Edit HTML, dan tunggulah sampai proses loading selesai.
- Setelah halaman tersebut terbuka akan muncul sebuah link Download Full Template. Klik link tersebut dan sebuah kotak Download akan muncul. Save-lah backup template tadi ke folder yang anda tentukan.

Untuk merestorenya pun gampang :
1. Masuk ke halaman EDIT HTML tadi
2. Pilih file backup anda dengan mengklik tombol BROWSE
3. Tekan Upload dan tunggulah proses restore template.

Menggunakan Tools : Blogger Backup Utility

Dengan mengunakan software BloggerBackupSetup yang disediakan secara gratis di CodePlex, kita bukan hanya bisa menyimpan semua konten di dalam blogspot, tetapi juga bisa mengembalikannya ke dalam blogspot. Unduh filenya (dalam bentuk zip) di link ini http://www.codeplex.com/bloggerbackup/Release/ProjectReleases.aspx. Kemudian ekstrak filenya dan jalankan Setup.exe untuk proses instalasi. Setelah proses instalasi selesai, jalankan program Blogger Backup Utility.

Di kotak Available blogs, kliklah Add/Update/Remove Blogs. Isilah Blogger User ID dan Blogger Password dengan username dan password akun blog anda. Lalu klik Log into Blogger and Get Blogs untuk me-listing blog anda. Jika berhasil, maka di kotak Available blogs, akan tercantum semua blog yang anda miliki.

Pilih blog mana yang akan diback-up, kemudian pastikan beberapa opsi yang ada, seperti: lokasi penyimpanan (Save posts to folder), menimpa backup yang telah ada (Overwrite existing backups), menyimpan komentar (Save comments), format penyimpanan (Save posts as), batas artikel setiap file (Maximum posts per file), jumlah artikel terakhir yang akan di-backup (Get only the most recent), dan batasan tanggal yang akan di-backup (Only new posts since). Selanjutnya tekan tombol Backup Posts. Progress bar di bagian kiri bawah akan tampil untuk memperlihatkan proses yang sedang terjadi.

Setelah proses selesai, akan tampil sejumlah judul artikel yang berhasil di-backup di jendela sebelah kanan. Contohnya seperti ini :


*) setting default hasil backup anda tersimpan di My Document\Blogger Backup\'

Apabila suatu saat diperlukan, Anda dapat memulihkan backup yang dibuat dan menyimpannya ke dalam blog dengan menggunakan tombol Restore Posts. Selanjutnya pilihlah file yang akan di-restore dan masukkan user ID beserta passwordnya untuk memproses penyimpanan artikel yang telah diaman ke dalam blog. Tekanlah tombol OK untuk memulai proses. Proses penyimpanan ke dalam blog akan tampak pada progress bar yang terletak di kiri bawah program. Jika proses selesai, maka akan muncul status “Done” di sebelah progress bar.
Setelah itu, Anda dapat melihat kembali ke dalam blog. Artikel-artikel yang telah di-backup dan di-restore akan muncul di dalam tampilan blog Anda. Apabila terjadi restore beberapa kali, maka artikel juga akan muncul beberapa kali di dalam blog. Untuk menghilangkan posting yang kembar, Anda dapat menghapusnya melalui menu Edit Posting di dalam akun Blogger. Cukup mudah, bukan? Dengan begitu, tidak perlu ada kekhawatiran lagi apabila terjadi masalah di dalam blog Anda.

Fasilitas Export Blog

Dengan “Export Blog” kita dapat dengan mudah menyimpan seluruh file dan postingan ke media hard drive seperti harddisk, cd atau usb stick. Langkah-langkah melakukan back up data posting di blogspot, sederhana saja. Sebagaimana berikut ini:


Masuk ke dashboard blogspot.
Pilih tab Settings
Pada Settings, pilihlah sub tab Basic
Di baris Blog Tools, pilih link Export blog. Pada menu window yang muncul, klik tombol DOWNLOAD BLOG.
Tunggu proses downloading data hingga selesai. Jika selesai, silahkan cek lokasi di harddisk dimana segala hasil download disimpan. Ciri-ciri filenya adalah tanggal download dilakukan dan berekstensi xml. Contoh nama file seperti ini: blog-08-03-2009.xml

http://pelajaran-blog.blogspot.com/
 

Tutorial Mencari Geo Location dengan Google Map

Geolocation adalah prosedur pelacakan dan pemetaan yang memungkinkan pengguna internet lokasi geografis.
Salah satu penyedia informasi geolocation adalah Google maps. Dalam tutorial ini saya akan memberikan contoh cara mendapatkan geolocation dari tempat yang kita cari dengan google maps.
Pertama masuk ke situs google maps, maps.google.com, kemudian cari nama tempat ( bisa alamat, nama gedung, atau objek wisata yang sudah dikenal oleh umum).
contoh:
image
Jika sudah maka akan muncul pointer dimana lokasi yang dicari tadi. Nah, untuk mendapatkan geolocationnya dengan cara yang paling sederhanay, klik kanan pada pointer / lokasi yang dicari kemudian pilih ‘What’s here ?’, jika bahasa indonesia ‘Ada apa disini ?’.
image
Jika sudah maka di textbox pencari akan muncul geolocationnya, seperti gambar dibawah ini:
image
Nah, -6.220521,106.823586 ini yang disebut geolocation, yang terdiri dari latitude longitude dari bumi(Globe).
Sekian,
Semoga tutorial ini dapat bermanfaat.


Cara membuat Windows ala knoppix



knoppix adalah system operasi linux yang di akses melalui CD dan buka harddisk, jadi kita dapar mengoperasikan linux tanpa menginstalkannya ke dalah harddisk terlebih dahulu. Untuk dapat mengopersikan linux knoppix anda cukup memasukan CD ke dalam CD/DVD room dan system akan membaca lewat file OS yang terdapat pada CD knoppix.

Kita juga bisa membuat CD knoppix untuk Windows, jadi untuk dapat mengoperasikan Windows kita hanya perlu memasukan CD knoppix tanpa harus menginstalnya. Hanya saja tampilannya tidak seperti windows normal(windows yang diinstal di komputer).


Tutorial ini masih berkaitan dengan postingan sebelumnya yaitu cara menginstal windows xp pada USB Stick (Flashdisk), jadi jika anda belum membacanya silahkan baca terlebih dahulu.

Untuk membuatnya kita masih menggunakan tool yang sama yaitu PE builder yang bisa anda download disini.
1. Masukan Cd blank(CD kosong) kedalam CD RW anda.
2. Jalankan PE builder. Pada tab source cari file instalasi windows yang sudah anda copy ke harddisk.
3. Pada box media output tantai pililahan burn to CD/DVD. Settingan lainnya biarkan dalam kondisi default.


4. Jika sudah, klik tombol build dan program PE builder akan melakukan proses instalasi kedalam CD anda.
5. Jika proses insralasi telah selesai, klik tombol close. Nah kini CD windows ala knoppix sudah jadi dan siap untuk digunakan.
Untuk menggunakan CD windows ala knoppix yang baru saja anda buat, anda harus mengubah settingan di BIOS anda. Pada prymari boot pilih CD/DVD room. Jika settingan sudah anda rubah, selanjutnya simpan dan restart komputer anda, jangan lupa juga masukan CD knoppix anda ke dalam CD/DVD room.



Diposkan oleh HermanW

Beberapa Masalah Kerusakan Komputer dan Cara Mengatasinya

Masalah yang sering ditemukan pada komputer PC
PC (Personal Computer) saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap orang, bahkan setiap kegiatan yang berhubungan dengan administrasi di perkantoran tidak lepas dari penggunaan mesin komputer. Ada beberapa masalah yang sering kita jumpai saat kita menggunakan komputer misalnya komputer hang, dll. Terkadang disini seorang teknisi yang berperan untuk menormalkan kembali komputer yang bermasalah tersebut.
Baiklah kawan, disini saya kutif tentang beberapa masalah yang dihadapi ketika komputer mengalami kerusakan yang mungkin kita tidak tahu kerusakannya apa dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Komputer Tidak Mau Hidup
Cara Mengatasinya :
- Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC)
- Cek apakah stabilizer berfungsi atau tdak (jika memakai stabilizer)
- Cek kabel power pada CPU
- Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB2.
Komputer Mau Hidup Tetapi tidak Mau Booting
Cara Mengatasinya :
Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep :
Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik
Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory
Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card
Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity
Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video
- Cek dengan menggunakan software dianosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll

2. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “
(untuk masuk ke safe mode tekan F8)
Cara Mengatasinya :
- restart kembali komputer anda
- jika masih trouble intall ulang windows anda
- jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah
cek dengan : scan disk

3. Komputer Sering Hang
Cara Mengatasinya
- Disebabkan software mengalami crash
- tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”
- tekan tombol restart pada CPU
- Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru)
- konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows
- install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda, lepaskan dulu hardware baru anda
- alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.

4. Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer
Cara Mengatasinya
- cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar
- jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard anda bermasalah.
- coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda.
- Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sitem Windows Sobat6 Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (sama denagn kasus keyboard)

5. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat
Cara Mengatasinya
- mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse)


6. Komputer Sering Crash
Cara Mengatasinya :
- cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan juga cek ram, processor dan juga vga.

7. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
Cara Mengatasinya :
- buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya.
- Lihat pada manual book
- Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika
- Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.

8. Lupa Password BIOS
Cara Mengatasinya :
- Cabut batterey cmos pada cpu
- Atau dengan cara emncoba menebak bberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll)

9. Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
Cara Mengatasinya :
- batteray cmos sudah tidak berfungsi (mati), ganti dengan batteray yang baru

10. Menambah Perangkat Hardware Baru, Tp Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com)

11. Melacak Kerusakan Card Pada MB
Cara Mengatasinya :
- cobalah denganmencabut dan menancapkan beberapa card pada MB anda
- jika booting berhasil maka card anda tidak bermasalah begitu jua sebaliknya

12. Pasang Processor Baru Tp Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- cek apakah anda sudah memasang processor denan benar
- cek apakah posisi jumper pada processor sudah benar (tentang jumper pada processor bisa anda priksa pada manual booknya)

13. Crash Setelah Memasang RAM Baru
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan ram yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut ram tersebut)

14. Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya
- Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.

15. Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
Cara Mengatasinya :
- perhatikan batas kapasitas ram anda, misalnya ram jenis EDO batas maksimalnya adalah 64 MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat

16. Virtual Ram
Cara Mengatasinya :
- klik kanan icon My computer, pilih propertis, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY
- pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakan sebagai virtual memory)
- klok OK

17. Monitor Tidak Mau Nyala
Cara Mengatasinya :
- pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok
- pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempuran tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA
- pastikan juga VGA card anda ok

18. Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat(setting frekuensinya terlalu tinggi)
- masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)
- install ulang driver VGAnya

19. Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
Cara Mengatasinya :
- dikarenakan suhu (pada VGA card) sangat panas

20. Ukuran Tampilan monitor Tidak Sesuai Keinginan
Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan dan atur ukuran tampilan sesuai dengan keinginan (pada screean area)

21. Monitor Seperti Berkedip Saat Digunakan
Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan klik advance, kemudian klik adapter, pada bagian ini ditampilkan refresh raet yang dinginkan

22. Sound Card Baru Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Crash dengan sound card yang lama
- cek pada manual booknya, apakah soundcard onboardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yang baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios)




Jumat, 29 November 2013

LIMBAH B3







Pengertian B3



Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.



Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.



Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.


Tujuan pengelolaan limbah B3


Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.



Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.


Identifikasi limbah B3










Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:

Berdasarkan sumber
Berdasarkan karakteristik



Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:


Limbah B3 dari sumber spesifik;
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.


Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan dengan:


mudah meledak;
pengoksidasi;
sangat mudah sekali menyala;
sangat mudah menyala;
mudah menyala;
amat sangat beracun;
sangat beracun;
beracun;
berbahaya;
korosif;
bersifat iritasi;
berbahayabagi lingkungan;
karsinogenik;
teratogenik;
mutagenik.

syarat-syarat rumah sehat

5.Syarat-Syarat Rumah Sehat
Ada tujuh syarat rumah sehat
Ada tujuh syarat rumah sehat
Rumah yang baik, tidak harus besar dan mewah, tetapi harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga para penghuninya dapat beraktivitas dengan nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat memiliki beberapa kriteria, yakni dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis; serta dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan dan penularan penyakit.
Agar (penghuni) rumah menjadi sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Ventiasi Udara
Rumah sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, agar sirkulasi udara lancar dan udara menjadi segar. Ventilasi udara membuat kadar oksigen di dalam rumah tetap terjaga sekaligus menjaga kelembapan rumah.
Buat ventilasi udara lewat bukaan jendela. Penghawaan udara dalam rumah akan makin maksimal dengan sistem ventilasi silang atau cross ventilation. Jika tidak memungkinkan, bisa dibuat ventilasi lewat lubang-lubang angin.
Selain itu, sebisa mungkin jangan menggunakan kipas angin, karena bisa menyebabkan flek pada paru-paru. Taman di teras atau di dalam rumah juga akan membantu proses produksi oksigen.
Pencahayaan
Rumah sehat harus memiliki pencahayaan alami yang cukup. Rumah yang kekurangan cahaya matahari sangat lembap dan tidak nyaman serta rawan terhadap bibit penyakit.
Umumnya, cahaya alami didapat lewat jendela, namun jika tidak memungkinkan, cahaya bisa diperoleh dari genteng kaca. Kendati demikian, pencahayaan rumah jangan terlalu berlebihan, karena dapat membuat mata sakit dan ruangan menjadi gerah.
Lantai
Lantai kedap air adalah syarat bagi rumah sehat. Bahannya bisa beragam: ubin, semen, kayu, atau keramik. Lantai yang berdebu atau becek selain tidak nyaman juga bisa menjadi sarang penyakit.
Pemilihan material lantai sangat penting. Misalnya, keramik lantai yang licin dapat menyebabkan penghuni terpeleset.
Atap dan Langit-langit
Genteng tanah liat terbilang paling cocok untuk rumah di daerah tropis seperti Indonesia, karena lebih mampu menyerap panas matahari. Sebaiknya hindari pengunaan atap seng atau asbes, karena dapat menyebabkan hawa ruangan menjadi panas.
Ketinggian langit-langit rumah juga mesti diperhatikan. Pasalnya, langit-langit yang terlalu pendek bisa menyebabkan ruangan terasa panas sehingga mengurangi kenyamanan.
Pembuangan Limbah
Setiap hari, rumah menghasilkan limbah kamar mandi, dapur, dan sampah. Rumah sehat harus memiliki septic tank dan pembuangan limbah air yang tidak mencemarkan tanah dan air tanah serta tidak berbau. Posisi septic tank sebaiknya dibuat sejauh mungkin dengan pompa air.
Setiap rumah sehat memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup agar tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Buatlah dua tempat sampah: untuk sampah organik dan anorganik.
Air Bersih
Rumah sehat harus memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penghuninya, yakni minimal 60 liter per hari per orang—untuk minum, mandi, mencuci, dan lain-lain.
Polusi dan Kontaminasi
Polusi yang paling banyak dihasilkan rumah berasal dari asap dapur. Untuk itu, rumah sebaiknya memiliki pembuangan asap agar tidak mencemari ruangan lain. Hindari pula penggunaan cat dari bahan-bahan berbahaya, yang berpotensi mengganggu sistem pernafasan penghuni.

kesehatan gigi

4.kesehatan gigi
Cara menjaga kesehatan gigi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi61MDLDaWUkY1PWgQk1V-iXVM4p6pDGCGg9XFOBCSh9FjRbh9ULnvNwH7Xt7NBmLDipapG3jF9SqaeVzbL-J6F6axyik4aH-HuzhiUrSJ4x0DcathuoYQ_PBCBiJ3iggAefYSoAsNcIhI/s320/gigi.jpg

Disini saya akan meberikan artikel bagaimana cara menjaga kesehatan gigi.
·          Biasakan menyikat gigi minimal 2 x sehari setiap sebelum tidur dan setelah bangun tidur.Berfungsi untuk mengcegah gigi menjadi lebih buruk. 
·         Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, dan jangan menyikat dengan keras karena dapat menyebabkan penipisan email pada gigi.
·         Kurangi makanan yang manis dan lengket karena jika ada yang tersisa digigi makan itulah penyebab utama gigi berlubang.
·         Sikatlah gigi secara benar. Dengan cara keatas kebawah dan dari arah depan belakang sampai ujung.
·         Sebaiknya mengganti sikat gigi 2 bulan sekali, dan letakkan sikat gigi secara benar dan tutup sikat gigi dengan penutupnya agar terhindar dari kuman / bakteri.
·         Kumur-kumur dengan pembersih mulut dan gigi. Untuk mencegah kerusakan gigi.

Semoga bermanfaat dan jagalah gigi agar tetap sehat dan kuat. 

sumber Diposkan oleh Dina aliza di 04.23 

kesehatan lingkungan

3.kesehatan lingkungan

       Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1.     Diare
2.     Demam berdarah
3.     Disentri
4.     Hepatitis A
5.     Kolera
6.     Tiphus
7.     Cacingan
8.     Malaria
kesling2.jpg
Mengapa BAB harus sehat??kenapa jamban yang kita miliki harus sehat??? mungkin ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebaian besar masyarakat pedesaan kita. dari penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akaibat BAB dan jamban tidak sehat. jamban sendiri Merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:
1.     Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2.     Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
kesling11.jpgLalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita salah satu penyakit seperti yang tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak membersihkan anggota badan terlebih dahulu.
1.     Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu:
2.     Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi
3.     Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)
Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu badan air penerima.
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti:
1.     Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka
2.     Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.
Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu. Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi melakukan proses pengolahan atau penguraian secara alamiah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh:
1.     Timbulnya bau busuk
2.     Warna air yang gelap dan pekat
3.     Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.
Pola Hidup Bersih dan Sehat
Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat


sumber http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=6

derajat kesehatan masyarakat

2. Derajat Kesehatan Masyarakat
         4 Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Kesehatan adalah anugerah yang paling berharga bagi setiap insan manusia, buat apa banyak harta tapi badan kita sakit, ada juga yang mengatakan "Health is not everything, but without health everything is nothing", Memang kesehatan itu bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya tiada artinya. Saat sakit kita akan mengalami banyak kerugian disamping biaya berobat yang mahal, waktu produktif kita juga terbuang percuma, kita yang biasanya per jam dibayar Rp 1.00.000 jika dalam satu hari saja sudah Rp 2.400.000 uang yang seharusnya kita dapatkan akan terbuang percuma, itu cuma 1 hari , terus kalau kita sakit selama sebulan berapakah uang yang seharusnya masuk ke tabungan kita itu hilang begitu saja. Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu :
Faktor Perilaku, Faktor Lingkungan, Faktor Keturunan dan Faktor Pelayanan Kesehatan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGpBwZAgCyIVFzXucqsfJwijdTmOF-Y4U1WGiEYx5kHzkbQX7m8GRdbarB1M1DEoywe0bnL4IlRXGmn-WbLRMHKPjdGkR8Q-wPTMb-Pb1Ih9uTj0w3Dc0F49Rw9aFA_djM2eCjbOFZjhc/s320/a.jpg


Dari 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ternyata faktor perilaku memiliki pengaruh yang cukup besar kemudian di ikuti oleh Faktor Lingkungan, Faktor Pelayanan Kesehatan dan yang terahir adalah faktor keturunan. Dan ke 4 faktor di atas memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi.

1. Faktor Perilaku 

Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Misal , kebiasaan dari pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari serangan banyak penyakit, antara lain ; Jantung , darah tinggi, stroke, obesitas (kegemukan), diabetes melitus, dan lain sebagainya. Kebiasaan (perilaku) mencuci tangan sebelum makan akan menghindarkan kita dari penyakit saluran pencernaan (diare dan lain sebagainya).
Perilaku menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dapat mencegah penyakit seputar kesehatan gigi dan mulut. Dan masih banyak perilaku atau kebiasaan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan lingkungan kumuh / kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkiti masyarakat yang hidup di lingkungan kumuh antara lain: Demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran pencernaan dan pernafasan.

3. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangka dan dengan mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan fasilitas harus di ikuti dengan tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi juga yang memiliki kompetensi di bidangnya itu sampai tingkat desa dan sampai pelosok.

4. Faktor Keturunan

Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan membersihkan lingkungan dsb , tapi sebagian penyakit tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan . Semakin besar risiko penyakit keturunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan, untuk mencegah penyakit turunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik. 
Ke 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di atas saling berpengaruh dan tidak berdiri sendiri-sendiri, oleh karena itu upaya pembangunan sarana kesehatan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan secara simultan. Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, yang memiliki arti kesehatan harus mencakup upaya preventif/promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pemerintah sebagai pembuat regulasi harus berperan aktif dalam pembangunan sarana kesehatan serta pelaksanaan kesehatan secara menyeluruh. 

sumber Diposkan oleh Mita Febriani di 23.37
                 http://www.optimasi.info/2013/10/4-faktor-yang-mempengaruhi-derajat.html

Kamis, 28 November 2013

hei guys,salam sejahterah buat semua . . .
baiklah disini saya akan menguraikan sedikit tentang kesehatan, tentunya teman-teman kesmas pernah dengar dunk tentang kesehatan. . .  . .!!!!!!

1. SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

 A. Definisi Surveilans
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terusmenerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008). Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir.
Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit (Last, 2001). Kadang digunakan istilah surveilans epidemiologi. Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi hakikatnya sama saja, sebab menggunakan metode yang sama, dan tujuan epidemiologi adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat, sehingga epidemiologi dikenal sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health).
Surveilans memungkinkan pengambil keeputusan untuk memimpin dan mengelola dengan efektif. Surveilans kesehatan masyarakat memberikan informasi kewaspadaan dini bagi pengambil keputusan dan manajer tentang masalah-masalah kesehatan yang perlu diperhatikan pada suatu populasi. Surveilans kesehatan masyarakat merupakan instrumen penting untuk mencegah outbreak penyakit dan mengembangkan respons segera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga penting bagi kementerian kesehatan, kementerian keuangan, dan donor, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayani dengan baik (DCP2, 2008). .
Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa. Surveilans dilakukan secara terus menerus tanpa terputus (kontinu), sedang pemantauan dilakukan intermiten atau episodik. Dengan mengamati secara terus-menerus dan sistematis maka perubahan-perubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinya dapat diamati atau diantisipasi,sehingga dapat dilakukan langkah-langkah investigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat.


B. Tujuan Surveilans
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif. Tujuan khusus surveilans:
  1. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit;
  2. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak; Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, RS, Dokter praktik), Komunitas Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Provinsi,Pusat Peristiwa penyakit, kesehatan populasi Intervensi Keputusan Pelaporan Informasi (Umpan Balik)
  3. Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasi;
  4. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan;
  5. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan;
  6. Mengidentifikasi kebutuhan riset (Last, 2001; Giesecke, 2002; JHU, 2002).
C.  Jenis Surveilans
  • Surveilans individu
Surveilans individu (individual surveillance) mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans individu memungkinkan dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan. Sebagai contoh, karantina merupakan isolasi institusional yang membatasi gerak dan aktivitas orang-orang atau binatang yang sehat tetapi telah terpapar oleh suatu kasus penyakit menular selama periode menular.
Tujuan karantina adalah mencegah transmisi penyakit selama masa inkubasi seandainya terjadi infeksi (Last, 2001). Isolasi institusional pernah digunakan kembali ketika timbul AIDS 1980an dan SARS. Dikenal dua jenis karantina: (1) Karantina total; (2) Karantina parsial. Karantina total membatasi kebebasan gerak semua orang yang terpapar penyakit menular selama masa inkubasi, untuk mencegah kontak dengan orang yang tak terpapar. Karantina parsial membatasi kebebasan gerak kontak secara selektif, berdasarkan perbedaan tingkat kerawanan dan tingkat bahaya transmisi penyakit.
Contoh, anak sekolah diliburkan untuk mencegah penularan penyakit campak, sedang orang dewasa diperkenankan terus bekerja. Satuan tentara yang ditugaskan pada pos tertentu dicutikan, sedang di pospos lainnya tetap bekerja.
Dewasa ini karantina diterapkan secara terbatas, sehubungan dengan masalah legal, politis, etika, moral, dan filosofi tentang legitimasi, akseptabilitas, dan efektivitas langkah-langkah pembatasan tersebut untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat (Bensimon dan Upshur, 2007).
  • Surveilans penyakit
Surveilans penyakit (disease surveillance) melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
Di banyak negara, pendekatan surveilans penyakit biasanya didukung melalui program vertikal (pusat-daerah). Contoh, program surveilans tuberkulosis, program surveilans malaria.
Beberapa dari sistem surveilans vertikal dapat berfungsi efektif, tetapi tidak sedikit yang tidak terpelihara dengan baik dan akhirnya kolaps, karena pemerintah kekurangan biaya. Banyak program surveilans penyakit vertikal yang berlangsung paralel antara satu penyakit dengan penyakit lainnya, menggunakan fungsi penunjang masing-masing, mengeluarkan biaya untuk sumberdaya masingmasing, dan memberikan informasi duplikatif, sehingga mengakibatkan inefisiensi.
  • Surveilans sindromik
Syndromic surveillance (multiple disease surveillance) melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
Surveilans sindromik dapat dikembangkan pada level lokal, regional, maupun nasional. Sebagai contoh, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menerapkan kegiatan surveilans sindromik berskala nasional terhadap penyakit-penyakit yang mirip influenza (flu-like illnesses) berdasarkan laporan berkala praktik dokter di AS. Dalam surveilans tersebut, para dokter yang berpartisipasi melakukan skrining pasien berdasarkan definisi kasus sederhana (demam dan batuk atau sakit tenggorok) dan membuat laporan mingguan tentang jumlah kasus, jumlah kunjungan menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan jumlah total kasus yang teramati.
Surveilans tersebut berguna untuk memonitor aneka penyakit yang menyerupai influenza, termasuk flu burung, dan antraks, sehingga dapat memberikan peringatan dini dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk memonitor krisis yang tengah berlangsung (Mandl et al., 2004; Sloan et al., 2006). Suatu sistem yang mengandalkan laporan semua kasus penyakit tertentu dari fasilitas kesehatan, laboratorium, atau anggota komunitas, pada lokasi tertentu, disebut surveilans sentinel.
Pelaporan sampel melalui sistem surveilans sentinel merupakan cara yang baik untuk memonitor masalah kesehatan dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (DCP2, 2008; Erme danQuade, 2010).
  • Surveilans Berbasis Laboratorium
Surveilans berbasis laboartorium digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi. Sebagai contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik (DCP2, 2008).
  • Surveilans terpadu
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus penyakitpenyakit tertentu (WHO, 2001, 2002; Sloan et al., 2006).
Karakteristik pendekatan surveilans terpadu:
(1) Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama (common services);
(2) Menggunakan pendekatan solusi majemuk;
(3) Menggunakan pendekatan fungsional, bukan struktural;
(4) Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans (yakni, pengumpulan, pelaporan, analisis data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni, pelatihan dan supervisi, penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen sumber daya);
(5) Mendekatkan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit. Meskipun menggunakan pendekatan terpadu, surveilans terpadu tetap memandang penyakit yang berbeda memiliki kebutuhan surveilans yang berbeda (WHO, 2002).
  • Surveilans kesehatan masyarakat global.
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara. Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dan negara maju di dunia makin serupa dan bergayut.
Timbulnya epidemi global (pandemi) khususnya menuntut dikembangkannya jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara. Ancaman aneka penyakit menular merebak pada skala global, baik penyakit-penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS. Agenda surveilans global yang komprehensif melibatkan aktor-aktor baru, termasuk pemangku kepentingan pertahanan keamanan dan ekonomi (Calain, 2006; DCP2, 2008).
D. Manajemen Surveilans
Surveilans mencakup dua fungsi manajemen yaitu fungsi inti dan fungsi pendukung. Fungsi inti (core activities) mencakup kegiatan surveilans dan langkah-langkah intervensi kesehatan masyarakat. Kegiatan surveilans mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi epidemiologis maupun laboratoris, umpan-balik (feedback). Langkah intervensi  kesehatan masyarakat mencakup respons segera (epidemic type response) dan respons terencana (management type response). Fungsi pendukung (support activities) mencakup pelatihan, supervisi, penyediaan sumber daya manusia dan laboratorium, manajemen sumber daya, dan komunikasi (WHO, 2001; McNabb et al., 2002).
Hakikatnya tujuan surveilans adalah memandu intervensi kesehatan. Karena itu sifat dari masalah kesehatan masyarakat menentukan desain dan implementasi sistem surveilans. Sebagai contoh, jika tujuannya mencegah penyebaran penyakit infeksi akut, misalnya SARS, maka manajer program kesehatan perlu melakukan intervensi kesehatan dengan segera. Karena itu dibutuhkan suatu sistem surveilans yang dapat memberikan informasi peringatan dini dari klinik dan laboratorium.
Sebaliknya penyakit kronis dan perilaku terkait kesehatan, seperti kebiasaan merokok, berubah dengan lebih lambat. Para manajer program kesehatan hanya perlu memonitor perubahanperubahan sekali setahun atau lebih jarang dari itu. Sebagai contoh, sistem surveilans yang menilai dampak program pengendalian tuberkulosis mungkin hanya perlu memberikan informasi sekali setahun atau lima tahun, tergantung prevalensi. Informasi yang diperlukan bisa diperoleh dari survei rumah tangga.
D. Pendekatan Surveilans
Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Surveilans pasif dan Surveilans aktif. Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Kelebihan surveilans pasif, relatif murah dan mudah untuk dilakukan. Negara-negara anggota WHO diwajibkan melaporkan sejumlah penyakit infeksi yang harus dilaporkan, sehingga dengan surveilans pasif dapat dilakukan analisis perbandingan penyakit internasional. Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan penyakit. Data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan formal. Selain itu, tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi dengan tanggungjawab utama memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan masing-masing. Untuk mengatasi problem tersebut, instrumen pelaporan perlu dibuat sederhana dan ringkas.
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans untuk kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus indeks. Kelebihan surveilans aktif, lebih akurat daripada surveilans pasif, sebab dilakukan oleh
petugas yang memang dipekerjakan untuk menjalankan tanggungjawab itu. Selain itu, surveilans aktif dapat mengidentifikasi outbreak lokal. Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal dan lebih sulit untuk dilakukan daripada surveilans pasif.
Sistem surveilans dapat diperluas pada level komunitas, disebut community surveilance. Dalam community surveilance, informasi dikumpulkan langsung dari komunitas oleh kader kesehatan, sehingga memerlukan pelatihan diagnosis kasus bagi kader kesehatan. Definisi kasus yang sensitif dapat membantu para kader kesehatan mengenali dan merujuk kasus mungkin (probable cases) ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. Petugas kesehatan di tingkat lebih tinggi dilatih menggunakan definsi kasus lebih spesifik, yang memerlukan konfirmasi laboratorium. Community surveilans mengurangi kemungkinan negatif palsu (JHU, 2006).
E. Surveilans Efektif
Karakteristik surveilans yang efektif yaitu cepat, akurat, reliabel, representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel, kecepatan. Informasi yang diperoleh dengan cepat (rapid) dan tepat waktu (timely) memungkinkan tindakan segera untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi. Investigasi lanjut hanya dilakukan jika diperlukan informasi tertentu dengan lebih mendalam. Kecepatan surveilans dapat ditingkatkan melalui sejumlah cara:
  1. Melakukan analisis sedekat mungkin dengan pelapor data primer, untuk mengurangi “lag” (beda waktu) yang terlalu panjang antara laporan dan tanggapan.
  2. Melembagakan pelaporan wajib untuk sejumlah penyakit tertentu (notifiable diseases)
  3. Mengikutsertakan sektor swasta melalui peraturan perundangan
  4. Melakukan fasilitasi agar keputusan diambil dengan cepat menggunakan hasil surveilans
  5. Mengimplementasikan sistem umpan balik tunggal, teratur, dua-arah dan segera.
Akurasi surveilans yang efektif memiliki sensitivitas tinggi, yakni sekecil mungkin terjadi hasil negatif palsu. Aspek akurasi lainnya adalah spesifisitas, yakni sejauh mana terjadi hasil positif palsu. Pada umumnya laporan kasus dari masyarakat awam menghasilkan “false alarm” (peringatan palsu).
Karena itu sistem surveilans perlu mengecek kebenaran laporan awam ke lapangan, untuk mengkonfirmasi apakah memang tengah terjadi peningkatan kasus/outbreak.
Akurasi surveilans dipengaruhi beberapa faktor:
a. Kemampuan petugas;
b.  Infrastruktur laboratorium.
Contoh, para ahli madya epidemiologi perlu dilatih tentang dasar laboratorium, sedang teknisi laboratorium dilatih tentang prinsip epidemiologi, sehingga kedua pihak memahami kebutuhan surveilans. Surveilans memerlukan peralatan laboratorium standar di setiap tingkat operasi untuk meningkatkan kemampuan konfirmasi kasus. Standar, seragam, reliabel, kontinu. Definisi kasus, alat ukur, maupun prosedur yang standar penting dalam sistem surveilans agar diperoleh informasi yang konsisten.
Sistem surveilans yang efektif mengukur secara kontinu sepanjang waktu, bukannya intermiten atau sporadis, tentang insidensi kasus penyakit untuk mendeteksi kecenderungan. Pelaporan rutin data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) dilakukan seminggu sekali.
Representatif dan lengkap. Sistem surveilans diharapkan memonitor situasi yang sesungguhnya terjadi pada populasi. Konsekuensinya, data yang dikumpulkan perlu representatif dan lengkap.
Keterwakilan, cakupan, dan kelengkapan data surveilans dapat menemui kendala jika penggunaan kapasitas tenaga petugas telah melampaui batas, khususnya ketika waktu petugas surveilans terbagi antara tugas surveilans dan tugas pemberian pelayanan kesehatan lainnya.
Sederhana, fleksibel, dan akseptabel. Sistem surveilans yang efektif perlu sederhana dan praktis, baik dalam organisasi, struktur, maupun operasi. Data yang dikumpulkan harus relevan dan terfokus.
Format pelaporan fleksibel, bagian yang sudah tidak berguna dibuang. Sistem surveilans yang buruk biasanya terjebak untuk menambah sasaran baru tanpa membuang sasaran lama yang sudah tidak berguna, dengan akibat membebani pengumpul data. Sistem surveilans harus dapat diterima oleh petugas surveilans, sumber data, otoritas terkait surveilans, maupun pemangku surveilans lainnya. Untuk memelihara komitmen perlu pembaruan kesepakatan para pemangku secara berkala pada setiap level operasi.
Penggunaan (uptake). Manfaat sistem surveilans ditentukan oleh sejauh mana informasi surveilans digunakan oleh pembuat kebijakan, pengambil keputusan, maupun pemangku surveilans pada berbagai level. Rendahnya penggunaan data surveilans merupakan masalah di banyak negara berkembang dan beberapa negara maju. Salah satu cara mengatasi problem ini adalah membangun network dan komunikasi yang baik antara peneliti, pembuat kebijakan, dan pengambil keputusan.

Sumber:
Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC


 
Copyright (c) 2010 surveilans. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes, Gifts for GirlFriend And Skull Belt Buckles.